Sertifikat TPA, Lanjut Studi S2
Awal saya mengetahui sertifikat tes potensi akademik adalah ketika saya ingin melanjutkan studi S2 di UGM. Saya melakukan penelusuran informasi seputar Pascasarjana UGM, ternyata semua proses dilakukan dengan online dan tidak ada ujian masuk. Dapat dikatakan hanya seleksi berkas saja, meski begitu untuk beberapa program studi diadakan ujian atau syarat khusus. Pada bagian syarat pendaftaran tercantum salah satunya sertifikat tpa yang diterima UGM dengan skor nilai minimal 450. Ada tiga jenis sertifikat tpa berdasarkan lembaga penyelenggaranya yang diterima UGM, yaitu Tes Potensi Akademik (TPA) BAPPENAS, Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs) UGM, Tes Kemampuan Dasar Akademik Himpunan Psikologi Indonesia (TKDA HIMPSI).
Saya yang minim informasi, hanya tahu bahwa tpa merupakan salah satu subjek yang diujikan pada penerimaan mahasiswa baru ketika masuk kuliah S1. Saat itu saya masih tinggal di Medan kesulitan mendapatkan informasi dimana tempat ujian tpa yang bersertifikat diakui. Setelah tanya sana sini, dan tidak menemukan tempat/lembaga penyelenggara ujian tpa di Medan, saya putuskan untuk berangkat ke Yogyakarta. Saya mendaftar untuk ujian tpa di Sekolah Pascasarjana UGM yang diselenggarakan bekerjasama dengan BAPPENAS. Informasi berkaitan dengan ujian ini saya temukan di website www.pasca.ugm.ac.id. Saya melakukan pendaftaran dengan mengisi data
pada formulir online, bayar ke bank sebesar Rp. 350.000 dan konfirmasi melalui email
dengan melampirkan bukti pembayaran dan ijazah pendidikan terakhir.
Setelah selesai pendaftaran, saya konfirmasi dengan abang saya untuk mencari tiket penerbangan murah, tempat penginapan dan lain-lain. Persiapan saya sendiri adalah membeli buku latihan soal tpa, dan belajar ketika waktu luang.
Akhirnya waktu yang ditunggu telah tiba, saya berangkat ke Yogyakarta. Di bandara dijemput oleh abang saya dan diserahkan kepada temannya yang perempuan. Karena memang saya tidak ada saudara ataupun kenalan teman yang berada di jogja. Abang saya yang saat itu berdomisili di Bandung, berangkat khusus ke jogja untuk membantu dan mengurus segala keperluan saya.
Pada hari ujian saya diantar oleh mba x, temannya abang saya. Ujiannya diadakan di ruang seminar Sekolah Pascasarjana. Berbasis paper tested, ujian berlangsung mulai pukul 08.00 wib – 12.00 WIB. Kesan saya, ujiannya sulit. Bagian perhitungan tidak dapat saya selesaikan terkendala waktu yang sudah habis.
Informasi yang diberikan panitia menyatakan bahwa hasil ujian dan serifikat diumumkan paling lambat enam hari kerja. Karena saya sudah pesan tiket balik ke Medan, akhirnya saya minta tolong kembali kepada mbanya untuk mengambilkan sertifikat saya, sedangkan nilai dapat dilihat melalui email pribadi yang akan dikirimkan pihak panitia.
Seminggu kemudian, email panitia masuk, sebuah pesan memuat daftar nama peserta ujian beserta skor nilai.
Nilai yang saya peroleh adalah 449.50. Sangat disayangkan. Dengan tekad tidak begitu kuat, saya gunakan skor nilai tersebut untuk mendaftar ke UGM dengan sedikit harapan dapa diterima, walau dengan syarat memberbaiki nilai sebelum menyelesaikan studi.
Namun yang diharapkan tidak selalu didapatkan. Saya dinyatakan tidak lolos seleksi S2 UGM, yang seminggu sebelumnya sudah saya duga. Karena seminggu sebelum pengumuman, saya ditelepon admin/panitia penerimaan dari prodi untuk menanyakan apakah saya dapat memenuhi syarat tambahan supaya dapat lolos seleksi, admin menawarkan karena nilai tpa saya kurang 0,5 poin.
Namun penawaran ini saya terima satu hari setelahnya, ketika mendapati missed call dan sms dari nomor yang menyatakan panitia. Kecerobohan ataupun takdir, di hari panitaia menguhubungi saya, saya tidak memegang handphone selama seharian. Hanya tinggal cerita, namun panitia tidak mengatakan bahwa saya tidak lolos, mengatakan kepada saya untuk menunggu waktu pengumuman, berharap ada keputusan lain dari pihak Universitas. Namun saya terlanjur pesimis.
Di hari pengumuman, admin yang baik hati dan pengertian menanyakan apakah saya lolos atau tidak. Setelah saya katakan bahwa saya tidak lolos, bapak admin mengatakan untuk mencoba di semester depan.😢
Komentar
Posting Komentar